Selasa, 21 Agustus 2012

Kiat Menjadi Teman Jalan yang Baik

Sebagian besar orang Indonesia lebih senang jalan-jalan bersama teman-teman alias berombongan. Jalan-jalan bersama teman memang menyenangkan, tetapi tidak jarang terjadi ketegangan yang membuat pertemanan menjadi retak.
Jalan-jalan bersama orang lain berarti harus siap dengan sikap toleran yang cukup tinggi. (Trinity)
Daripada kehilangan teman hanya karena masalah sepele saat jalan-jalan, lebih baik jadikan diri Anda teman jalan yang menyenangkan. Perhatikan kiat-kiat berikut:


Persiapan
Persiapan sebuah perjalanan hendaknya tidak diserahkan kepada satu orang semata. Memang perlu ada satu orang yang bertindak sebagai koordinator atau pencari  informasi, namun bila ada informasi atau koneksi yang Anda ketahui, segeralah berbagi dengan sang koordinator. Di samping membantu proses persiapan menjadi lebih cepat, fasilitas atau apapun yang dipilih akan sesuai dengan selera Anda. Jika tidak ambil bagian dalam persiapan, Anda harus menerima tanpa syarat — apa pun yang dipilih koordinator.

Uang
Sebelum berangkat, hitunglah dengan cermat berapa uang yang akan Anda butuhkan di tempat tujuan. Pastikan membawa uang tunai dengan jumlah cukup ditambah sejumlah cadangan untuk kondisi darurat. Jangan merepotkan seluruh rombongan dengan meminta mereka menemani Anda mencari ATM ketika tiba di tujuan.

Perlengkapan
Hal yang paling sering terjadi dan menjengkelkan adalah teman jalan yang lupa membawa perlengkapan standar. Maka siapkan bawaan Anda dengan teliti, jangan sampai perlengkapan dasar seperti sabun mandi, shampo, lotion, pasta gigi, charger telepon seluler dan pernak-pernik pribadi lainnya ketinggalan.

Bila ada yang tertinggal dan memungkinkan untuk dibeli seperti sabun mandi, lebih baik Anda membelinya daripada selalu minta teman saat mau mandi. Pikirkan juga apa yang bakal Anda butuhkan di tempat tujuan selain perlengkapan dasar seperti mukena untuk sholat atau lotion tabir surya. Saya sendiri paling sebal kalau ada teman yang minta sunblock padahal dia sudah tahu tripnya ke pantai dan harga sunblock itu mahal!

Toleransi
Jalan-jalan bersama orang lain berarti harus siap dengan sikap toleran yang cukup tinggi. Ketika melakukan perjalanan darat dan salah satu teman hobi sekali buang air kecil, ya terima saja kalau Anda harus sering mampir pom bensin, rumah makan atau masjid. Selain demi kesehatan rekan seperjalanan, juga demi kenyamanan seluruh rombongan. Bila terjadi “kebocoran” di jalan, bukan hanya orang yang bersangkutan yang repot, Anda pasti kena imbasnya juga.

Antisipasi
Andalah orang yang paling tahu tentang diri sendiri, jadi wajib siap mengantisipasi kepentingan pribadi. Salah satu kondisi yang seringkali tidak diantisipasi banyak orang adalah masalah datang bulan. Bagi kaum hawa yang mengalami haid setiap bulan seharusnya dapat memperkirakan tanggal berapa tamu bulanan itu akan datang. Jika periodenya bertepatan dengan perjalanan, jangan lupa untuk membawa pembalut sebanyak yang biasa Anda butuhkan.

Meskipun pembalut mudah didapat di toko bahkan warung, lebih baik Anda menyiapkannya dari rumah supaya tidak perlu repot minta ditemani mencari toko. Kalau Anda jenis yang mengalami PMS parah sampai harus minum obat, pastikan obat penghilang nyeri itu juga dibawa.

Nikmati saja
Yang terakhir, untuk menjadi teman jalan yang menyenangkan, wajib hukumnya menerima dan menikmati apapun kondisi yang ada. Perjalanan ke mana dan dengan siapa pun akan menjadi bencana jika Anda hobi menggerutu dan tidak pernah puas dengan yang ada. Bisa jadi Anda mengalami mobil mogok, pesawat delay berjam-jam, air kamar mandi macet atau lainnya yang membuat bete. Mengeluh sih boleh saja, tapi tidak perlu berlarut-larut hingga membuat suasana liburan jadi tidak enak.

Kunjungi juga blog perjalanan Trinity di Naked Traveler.